Sekilas P-Value


Dalam ilmu statistika, para peneliti harus menggunakan kriteria uji untuk memutuskan apakah menolak H0 atau menerima  H0. Dalam perkembangannya, banyak peneliti yang sering menggunakan p-value untuk kriteria ujinya. Hal ini disebabkan karena p-value memberikan 2 informasi sekaligus, yaitu disamping petunjuk apakah H0 pantas ditolak, p-value juga memberikan informasi mengenai peluang terjadinya kejadian yang disebutkan di dalam H0 (dengan asumsi H0 dianggap benar). Definisi p-value adalah tingkat keberartian terkecil sehingga nilai suatu uji statistik yang sedang diamati masih berarti.

P-value dapat pula diartikan sebagai besarnya peluang melakukan kesalahan apabila memutuskan untuk menolak H0.Pada umumnya,p-value dibandingkan dengan suatu taraf nyata α tertentu, biasanya 0.05 atau 5%.Taraf nyata α diartikan sebagai peluang melakukan kesalahan untuk menyimpulkan bahwa H0 salah, padahal sebenarnya statement H0 yang benar.Kesalahan semacam ini biasa dikenal dengan galat/kesalahan jenis I. Misal α yang digunakan adalah 0.05, jika p-value sebesar 0.021 (< 0.05), maka peneliti berani memutuskan menolak H0. Hal ini disebabkan karena jika peneliti memutuskan menolak H0 (menganggap statement H0 salah), kemungkinan peneliti melakukan kesalahan masih lebih kecil daripada α = 0.05, dimana 0.05 merupakan ambang batas maksimal dimungkinkannya kita salah dalam membuat keputusan.
Cara menghitung p-value adalah mendapatkan luasan daerah di bawah kurva distribusi t-student diantara dua ordinat kedua nilai tertentu. Misalkan dalam pengujian dua sisi, H0 : µ1=µ2 dan H1 : µ1≠µ2 dan nilai uji statistik t-hitung = 1,36. Dengan demikian nilai p-value untuk pengujian ini adalah probabilitas observasi suatu nilai t yang lebih dari 1,36. Nilai ini merupakan luas daerah di bawah kurva normal di sebelah kanan t = 1,36. Dari tabel nilai distribusi t didapatkan bahwa luas daerah di bawah kurva distribusi t pada t > 1,36 atau t < -1,36 adalah 0,05. Nilai ini merupakan nilai p-value/2, dikarenakan pengujian yang dipakai adalah pengujian rata – rata dua arah. Sehingga dapat diambil keputusan gagal tolak H0 karena nilai t-hitung sebesar 1,36 lebih kecil dibandingkan nilai t (0,025;11) sebesar 2,201 atau dengan nilai p-value sebesar 0,1 lebih besar daripada nilai α = 0,05.

Sebagian tulisan ini dibuat dengan referensi dari:
- Mubarok, R. 2012. Pengambilan-Keputusan-Dengan-P-Value. Diakses melalui website http://maximaresearch.wordpress.com/ pada tanggal 14 desember 2013.
- Priyatno, D.2009. Belajar Olah Data Dengan Spss 17.Andi. Yogyakarta.
- Walpole, R. E. 1995. Pengantar Statistika edisi ke-3. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

1 comments:

Bang Day on 14 December 2015 at 11:43 said...

artikel menarik, bahan untuk tulisan saya. Terima kasih.

http://climate4life.blogspot.co.id

Post a Comment

 

Statistiser, all about statistics Of Galih_sp © 2011